Sabtu, 08 Januari 2011

Reteh di 2010

Assalamu Alaikum Wr.Wb
Baiklah setelah seharian saya mengerjakan skripsi tiba saatnya menulis sesuatu yang mungkin berguna bagi pembaca, disini saya mencoba untuk meluangkan waktu menulis deskripsi tentang kampung halaman saya, yang berada jauh disana namun dekat dihati.


Sebelumnya saya memperkenalkan diri nama saya Muhammad Arsyad, saya lahir dan besar di ibukota kecamatan reteh yakni pulau kijang, ayah (cek ile bapak kali) seorang pensiunan PNS, ibu hanya seorang pekerja rumah tangga tepatnya menjadi ibu rumah tangga atau istri dari bapak saya atau yang ngurusi dapur rumah saya.  Saya bersekolah SD di SDN 005 (kemarin) 009 (sekarang), ngelanjutin ke SLTP 2 Reteh dan untuk tingkat SLTA saya lanjutin di MA DDI Pulau Kijang, hingga akhirnya saya kuliah di Universitas Riau Jurusan Teknik Elektro D3, setelah selesai tepatnya februari 2009 saya ngelanjutin kuliah di STMIK-AMIK Riau jurusan Teknik Informatika S1. 

Selanjutnya saya ingin mendeskripsikan tentang kampung saya (reteh), tentang keadaannya,  mulai saya berada di sana hingga setidaknya tahun 2010 kemaren.  Reteh merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Inhil (Indragiri Hilir), terletak di bagian paling selatan propinsi riau, berbatasan langsung dengan daerah jambi tepatnya kabupaten tanjung jabung (kuala tungkal).  Reteh merupakan daerah rawa, dengan mayoritas ditumbuhi tanaman kelapa, tentunya kelapa merupakan salah satu sumber pemasukan rumah-rumah daerah reteh.   Ketika saya kecil di daerah saya ini sering masyarakat menanam padi, hingga terkenal dengan padi Pulau Kijang, tapi sekarang masyarakat kurang mau menanam padi, mungkin karena masalah sosial seperti lebih baik bekerja di tempat lain atau pemuda-pemudi lebih banyak memilih kerja yang  tidak bergerak di dunia pertanian dan perkebunan.  Reteh di lalui oleh sebuah sungai yakni sungai gangsal / reteh, berhulu di kecamatan siberida dan bermuara di lautan sekitaran kuala patah parang / kuala enok.  Masyarakat reteh menggunakan akses sungai dengan boat untuk menuju daerah-daerah sekitaran reteh, maklum daerah rata-rata desa atau daerah yang berpenduduk menggunakan sungai sebagai pintu masuk ke daerah mereka.  Saya masih ingat waktu kecil ketika harus pergi ke daerah rengat (Indragiri Hulu) saya menaiki boat (atau pancong kata orang sekitar), melihat desiran air, pohon-pohon nipah, pedada dan tentunya kelapa, terkadang serombongan burung kalilawar / kalong terbang kesuatu daerah yang tentunya petanda musim buah.  Dengan boat barulah kami sampai di daerah sungai gergaji yang kini dapat dilalui dengan media jalan darat, ya kurang lebih 1 - 2 jam perjalanan menggunakan motor.

Reteh merupakan daerah perpaduan suku-suku bangsa Indonesia, mulai dari suku melayu yang merupakan suku pribumi hingga suku pendatang seperti bugis, jawa, banjar, minang, batak ada di sana.  Menjadi masyarakat tempatan dan hidup dari tanah tempatan.  Secara nyata masyarakat suku masih membentuk jati diri masing-masing, yang suku ini di jalan ini, suku itu dijalan itu.  Dan terlihat perbedaan ekonomi dari keadaan ini.  Wajar keadaan ekonomi berbeda karena tingkat kepuasan masyarakat untuk mencari uang juga berbeda.  Ada yang ingin sekedar makan, cukuplah bekerja untuk mendapatkan makan, ada juga yang ingin lebih dari sekedar makan dan mendapatkan fasilitas mewah maka mereka jelas bekerja lebih.

Saat ini reteh masih terisolasi karena pembangunan jembatan belum juga selesai di finish kan, saat ini masyarakat telah bisa melewati jembatan penyeberangan antara sungai gergaji dan proyek (kec kotabaru siberida) namun untuk kendaraan roda dua maupun roda empat belum lah bisa.  Semoga di tahun 2011 ini proyek selesai dan akses keluar masuk daerah reteh dan sekitar akan lancar.  Namun juga perlu diketahui jalan-jalan di daerah reteh tepatnya mulai dari daerah sungai gergaji hingga pulau kijang belum bisa dikatakan jalan layak, karena semenisasi rusak, jembatan rusak, dan parahnya ketika turun hujan, ya banjir dan becek mana gak ada ojek lagi.

Malam ini mungkin itu saja yang dapat saya deskripsikan, maklum udah ngantuk ni (pukul menunjukkan pukul 01.50 Malam) Insya Allah lain kali saya sambung.  Spirit untuk jiwa raga, bangsa dan negara, Semoga jaya Indonesiaku.

Wassalamu Alaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar