Kemarin 26 Desember 2010 berlangsung pertandingan Sepak Bola antara Kesebelasan Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia, pertandingan berlangsung di Kuala Lumpur Stadion Bukit Jalil. Penonton sangat banyak, terdiri dari
penonton berbaju kuning mewakili suporter malaysia dan penonton berbaju merah mewakili suporter Indonesia yang kebanyakan merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negeri jiran itu. Pertandingan berlangsung pada pukul 19.00 WIB atau 20.00 Waktu Setempat.
penonton berbaju kuning mewakili suporter malaysia dan penonton berbaju merah mewakili suporter Indonesia yang kebanyakan merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negeri jiran itu. Pertandingan berlangsung pada pukul 19.00 WIB atau 20.00 Waktu Setempat.
Empat Puluh Lima Menit pertama pertandingan tidak membuahkan gol, alias kacamata. Serangan Silih berganti, serangan Malaysia Patah di pertahanan Indonesia, sedangkan Serangan Indonesia Tidak berhasil di sempurnakan, Sempat terjadi gol oleh Cristian Gonzales ketika menerima bola pantulan tandukan pemain depan indonesia yang menerima umpan lambung kapten firman utina yang merupakan hasil bola mati, namun dianulir oleh wasit El Loco terperangkap Off Side. Pada empat puluh lima menit pertama ini telah terjadi aksi penggunaan laser oleh seporter malaysia, dan hal ini di protes oleh markus.
Memasuki babak kedua, permainan masih berlangsung sengit dan panas. Terjadi penghentian pertandingan karena lagi-lagi masalah laser dari seporter, pemberhentian kurang lebih enam menit. Pertandingan pun dilanjutkan dengan kepastian mendapatkan jaminan tidak adanya prilaku seporter menggunakan laser lagi. Namun dalam pertandingan pun penulis melihat masih adanya penggunaan laser oleh seporter. Pada babak kedua ini merupakan waktu yang menghancurkan mental pemain Indonesia, lepasnya pemain malaysia dari kawalan bek Indonesia menyebabkan bobolnya gawang markus. Mental Jatuh, gol terus terjadi hingga gol ketiga, barulah Mental Indonesia kembali pulih, hal itu ditandai dengan serangan-serangan oleh Pemain Arif Suyono yang menggantikan Okto, namun tetap saja tidak membuahkan hasil gol. Hingga peluit pertandingan hasil tetap 3-0 untuk kemenangan Malaysia.
Menurut saya pertandingan ini memiliki faktor-faktor yang turut mempengaruhi mental pemain. Pertama Laser, kedua gol pertama. Penggunaan laser oleh seporter malaysia membuat ketidak fokusan oleh markus dalam menyelamatkan gawangnya, hal itu jelas bisa terjadi karena mengganngu pikirannya. Masalah ini juga mungkin saja mempengaruhi pikiran-pikiran fokus pertandingan para pemain. Sehingga tidak ketatnya lagi pengawalan terhadap pemain-pemain malaysia. Sehingga berbuahlah gol pertama, dan gol ini jelas terlihat memukul mental pemain Indonesia, sehingga gol ke dua, dan ke tiga nyaris waktu terciptanya berdekatan waktunya. Andai saja pelatih mengerti dengan karakter Pemain Indonesia yang emang dari dulu kalau tercipta gol harus cepat diberi suplement penyemangat, kalau gak ya seperti inilah hasilnaya. Berbeda ketika gol pertama waktu pertandingan melawan malaysia (saat menang 5-1) pemain malaysia tidak siap sedangkan pemain Indonesia merupakan tuan rumah. Seharusnya ketika terjadi gol, langsung diterapkan teknik bertahan kira-kira 15 menitan agar mental pemain kembali Up (normal), barulah diterapkan permainan menyerang.
Atas faktor yang pertama (laser) penulis heran dengan federasi sepakbola malaysia, jelas ketahuan ketika bertanding melawan vietnam (malaysia menang 2-0), terjadi protes tentang laser. lah kok gak di razia para seporternya. Itu berarti mereka tidak tanggap akan hal ini dan membiarkan saja, pihak FIFA seharusnya menghukum akan kejadian ini. Seandainya mereka tanggap akan hal ini tentu mereka akan melakukan razia seporter yang membawa laser kenyataannya, tidak. Malah pertandingan di berhentikan selama enam menit karena laser, memalukan.
Penulis berharap para seporter Indonesia tidak melakukan hal-hal lain apalagi hal yang sama, emang berat kalah karena suatu masalah (not sportif). Kepada timnas, kayaknya pemain malaysia bakalan bertahan seperti mereka bertanding di Vietnam kemarin, jadi carilah teknik untuk menembus pertahanan itu, salah satunya ya dengan teknik skill individual, karena proses individual membawa bola akan sulit di tangani dengan teknik bertahan. He..he.. ini hanya Opini Penulis, kurang lebihnya Mohon Maaf ... hi..hi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar